Pages

Rabu, 25 Januari 2012

makalah perkembangan peserta didik, ASPEK - ASPEK PERKEMBANGAN PERILAKU DAN PRIBADI

ASPEK - ASPEK PERKEMBANGAN
PERILAKU DAN PRIBADI



 OLEH :
1.Mohammad Ayyub Khant ( 10110131 )
2. Agung Budiono ( 10110084 )

  
   I K I P  P G R I  B O J O N E G O R O
2011


KATA PENGANTAR

Pertama kami panjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah - Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat dikerjakan dengan lancar dan baik.
Makalah ini dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Makalah ini dapat tersusun dengan baik karena tidak lepas dari bantuan semua pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada :
1.    Bapak Drs. H. Budi Irawanto, M. Pd. Selaku Rektor IKIP PGRI Bojonegoro Jawa Timur
2.    Bapak Nurul Adib AF, S. Pd, M. Pd. Selaku Dosen Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
3.    Kepada teman - teman yang telah memberikan motivasi, bantuan baik langsung maupun tidak langsung sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini sampai selesai.
Sehubungan dengan adanya bantuan tersebut, kami berdoa semoga amal perbuatannya diterima Allah SWT dan dijadikan amal sholeh.
    Walaupun makalah ini telah diselesaikan dengan baik, namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharap adanya kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi semua pihak yang membaca.






                                     Blora, 3 Oktober 2011

ii
BAB II  KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
    A. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan dan perkembangan dan fisik merupakan semua hal kapasitas anak untuk melakukan kegiatan olahraga tergantung struktur fisik dan bagaimana cara perkembangan mulai dari usia dini hingga dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan fisik merupakan fisik secara kuantitatif dan fungsional seperti pada sistem syaraf, tulang dan otot.

1.    Perkembangan Sistem Syaraf. Sistem saraf otak merupakan sistem pusat dan komunikasi bagi tubuh manusia. Sistem syaraf meliputi otak, sumsum tulang belakang, serta syaraf - syaraf ferifer. Melalui pembedaan dan penyatuan, sel akan berkembang dan membesar ,dilapisi jaringan lemak berwarna putih yang disebut myline yang memiliki fungsi untuk meningkatkan efektifitas transmisi rangsang syaraf dan juga sekaligus sebagai insulator terhadap rangsangan syaraf yang salah.
Cerebral Cortex adalah bagian otak yang berfungsi mengontrol respon gerak yang disadari serta diperlukan untuk penguasaan bahasa ,berpikir abstrak dan semua proses kogntif. Perkembangan ini hampir sempurna pada saat anak berusia 4 tahun.
Cerebblum merupakan bagian otak yang berkembang paling akhir dan berfungsi dalam control temporal ( timing ), pengaturan gerak, terampil yang disadari serta untuk mempertahankan keseimbngan tubuh. Fungsi ini disempurnakan oleh vestibular lainnya, dimana informasi datang akan di transmit ke berbagai otot yang bertanggung jawab untuk mempertahankan keseimbangan.

2.    Perkembangan Tulang dan Berat Badan. Tulang memiliki fungi pada tubuh sebagai penyokong berat badan serta menyiapkan sistem gerak dan tuas untuk melakukan gerakan. Pada orang dewasa ada 206 tulang yang sangat kuat yang dikembangkan dari tulang lunak sampai menjadi mudah retak pada usia anak – anak dan remaja.
Percepatan dan pertumbuhan pada anak perempuan dimulai sejak usia 9 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 12 atau 13 tahun. Jadi sedikit lebih tinggi dari pada anak laki laki yang berusia 12 sampai 14 tahun. Tetapi setelah ini anak laki –laki akan mulai lebihtumbuhlebih tinggi daripada anak perempuan.



2
3.    PerkembanganOtot
Ada tiga jenis otot yaitu otot halus, jantung, dan rangka. Jaringan otot halus membangun bagian otot dari organ - organ internal dan berfungsi secara otomatis, otot jantung berfungsi tanpa sadar dibawah kendali otak. Sedangkan Otot rangka merupakan organ yang dapat berkontraksi secara sadar berdasarkan rangsangan dari otak - otak melalui syaraf - syaraf gerak yang mempengaruhi otot. Peningkatan ukuran otot secara normal oleh latihan dan obat - obatan disebut hipertrofi. Berat otot meningkat rata - rata 40 kali dari saat dilahirkan sampai usia dewasa Ini berarti bahwa anak usia 12 tahun memiliki jumlah rata - rata jaringan otot 2 kali lipat dari anak usia 6tahun.
B. Perkembangan Perilaku Psikomotorik
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak - anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan  - ketrampilan motorik, anak - anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak -  anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.
Beberapa perkembangan motorik (kasar  maupun halus) selama periode ini, antara lain :
a). Anak Usia 5 Tahun
-        Mampu melompat dan menari
-        Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
-        Dapat menghitung jari - jarinya
-        Mendengar dan mengulang hal - hal penting dan mampu bercerita
-        Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
-        Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
-        Mampu membedakan besar dan kecil.


3
b). Anak Usia 6 Tahun
-        Ketangkasan meningkat
-        Melompat tali
-        Bermain sepeda
-        Mengetahui kanan dan kiri
-        Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan
-        Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar.
c). Anak Usia 7 Tahun
-        Mulai membaca dengan lancar
-        Cemas terhadap kegagalan
-        Peningkatan minat pada bidang spiritual
-        Kadang Malu atau sedih
d). Anak Usia 8 – 9 Tahun
-        Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
-        Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
-        Ketrampilan lebih individual
-        Ingin terlibat dalam sesuatu
-        Menyukai kelompok dan mode
-        Mencari teman secara aktif.
e). Anak Usia 10 Tahun – Seterusnya
-        Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh  yang berhubungan
                     dengan pubertas mulai tampak
4
-        Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakaian dll
-        Adanya keinginan anak untuk menyenangkan dan membantu orang lain
-        Mulai tertarik dengan lawan jenis.

2.2 Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
A. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa di tingkat pemula ( bayi) dapat dianggap semacam persiapan berbicara.
a. Pada bulan-bulan pertama, bayi hanya pandai menangis. Dalam hal ini tangisan bayi dianggap sebagai pernyataan rasa tidak senang.
b. Kemudian ia menangis dengan cara yang berbeda-beda menurut maksud yang hendak dinyatakannya.
c. Selanjutnya ia mengeluarkan bunyi ( suara - suara ) yang banyak ragamnya. tetapi bunyi-bunyi itu belum mempunyai arti , hanya untuk melatih pernapasan saja.
d. Menjelang usia pertengahan di tahu pertama, ia meniru suara-suara yang didengarkannya, kemudian mengulangi suara tersebut, tetapi bukan karna dia sudah mengerti apa yang dikatakan kepadanya.
Ada dua alasan mengapa bayi belum pandai berbicara: pertama, alat - alat bicaranya belum sempurna. Kedua, untuk dapat berbicara, ia memerlukan kemampuan berpikir yang belum dimiliki oleh anak bayi. Kemampuan berbicara dapat dikembangkan melalui belajar dan berkomunikasi dengan orang lain secara timbal balik.
Ditingkat pemula ( bayi ) tidak ada perbedaan perkembangan bahasa antara anak yang tuli dengan anak yang biasa. Anak tuli juga menyatakan perasaan tak senang dengan cara menangis. sedangkan rasa senangnya dinyatakan dengan berbagai macam suara raban, tetapi tingkat perkembangan bahasa yang selanjutnya tidak dialami olehnya. Ia tidak mampu mengulangi suara-suara rabannya dan suara orang lain. Jika ia nanti sudah besar, ia akan menjadi bisu.


5
Pada mulanya motif anak mempelajari bahasa adalah agar dapat memenuhi:
1.    Keinginan untuk memperoleh informasi tentang lingkungannya, diri sendiri, dan kawan - kawannya ini terlihat pada anak usia 2 setengah - 3 tahun.
2.    Memberi perintah dan menyatakan kemauannya.
3.    Pergaulan sosial dengan orang lain.
4.    Menyatakan pendapat dan ide - idenya.
Perkembangan bahasa seorang anak menurut Clara dan William Stern, ilmuan bangsa Jerman, dibagi dalam empat masa, yaitu: masa kalimat satu kata, masa memberi nama, masa kalimat tunggal dan masa kalimat majemuk.
1.    Kalimat satu kata: satu tahun s.d satu tahun enam bulan
Dalam masa pertama ini seorang anak mulai mengeluarkan suara-suara raban yakni permainan dengan tenggorokan, mulut dan bibir supaya selaput suara menjadi lebih lembut. Selain itu di masa ini seorang anak sudah dapat menirukan suara-suara walaupun tidak begitu sama persis dengan bunyi aslinya. Di masa ini juga mulai terbentuknya satu kata. Anak sudah mulai bisa mengucapkan kata seperti “ibu” dan lainnya.
2.    Masa memberi satu nama: satu setengah tahun s.d dua tahun
Dalam masa kedua ini terjadi masa apa itu, masa dimana mulai timbul suatu dorongan dalam diri seorang anak untuk mengetahui banyak hal. Inilah yang menyebabkan anak akan sering bertanya apa ini? apa itu? siapa ini? dan lainnya. Dan di masa ini kemampuan anak merangkai kata mulai meningkat. Dulu yang hanya bisa satu kata, bertambah menjadi dua kata, tiga kata hingga lebih sempurna.
3.    Masa kalimat tunggal: dua tahun s.d setengah tahun.
Dalam masa ketiga ini terdapat usaha anak untuk dapat berbahasa dengan lebih baik dan sempurna. Anak mulai bisa menggunakan kalimat tunggal serta menggunakan awalan dan akhiran pada kata. Namun tak jarang anak membuat kata-kata baru yang lucu didengar dengan menggunakan caranya sendiri.
4.    Masa kalimat majemuk : dua tahun enam bulan dan seterusnya.
Di tahap ini seorang anak sudah dapat mengucapkan kalimat yang lebih panjang dan sempurna,baik berupa kalimat majemuk dan berupa pertanyaan, sehingga susunan bahasanya terdengar lebih sempurna.


6
B. Perkembangan Perilaku Kognitif
Dalam keadaan normal, pada periode ini pikiran anak berkembang secara berangsur - angsur. Jika pada periode sebelumnya, daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini daya pikir anak sudah berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional dan objektif.
Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada stadium belajar.
Menurut teori Piaget, pemikiran anak - anak  usia sekolah dasar disebut pemikiran Operasional Konkrit (Concret Operational Thought), artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek – objek  peristiwa nyata atau konkrit.
Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya. Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi - operasi, yaitu :
1.    Negasi (Negation), yaitu pada masa konkrit operasional, anak memahami hubungan -hubungan antara benda atau keadaan yag satu dengan benda atau keadaan yang lain.
2.    Hubungan Timbal Balik (Resiprok), yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-   akibatdalam suatu keadaan.
3.    Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda-benda yang  ada.
Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki struktur kognitif yang memungkinkanya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan, tanpa ia sendiri bertindak secara nyata.
a. Perkembangan Memori
Selama periode ini, memori jangka pendek anak telah berkembang dengan baik. Akan tetapi, memori jangka panjang tidak terjadi banyak peningkatan dengan disertai adanya keterbatasan – keterbatasan. Untuk mengurangi keterbatasan tersebut, anak berusaha menggunakan strategi memori (memory strategy), yaitu merupakan perilaku disengaja yang digunakan untuk meningkatkan memori. Matlin (1994) menyebutkan 4 macam strategi memori yang penting, yaitu :
1.    Rehearsal (Pengulangan) : Suatu strategi meningkatkan memori dengan cara mengulang berkali-kali informasi yang telah disampaikan.
7
2.    Organization (Organisasi) : Pengelompokan dan pengkategorian sesuatu yang digunakan untuk meningkatkan memori. Seperti, anak SD sering mengingat nama-nama teman sekelasnya menurut susunan dimana mereka duduk dalam satu kelas.
3.    Imagery (Perbandingan) : Membandingkan sesuatu dengan tipe dari karakteristik pembayangan dari seseorang.
4.    Retrieval (Pemunculan Kembali) : Proses mengeluarkan atau mengangkat informasi dari tempat penyimpanan. Ketika suatu isyarat yang mungkin dapat membantu memunculkan kembali sebuah meori, mereka akan menggunakannya secara spontan.

Selain strategi-strategi memori diatas, terdapat hal lain yang mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat anak (termasuk sikap, kesehatan dan motivasi), serta pengetahuan yang diperoleh anak sebelumnya.
b. Perkembangan Pemikiran Kritis
Perkembangan Pemikiran Kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber serta mampu befikir secara reflektif dan evaluatif.
c. Perkembangan Kreativitas
Dalam tahap ini, anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sekolah.
d. Perkembangan Bahasa
Selama masa anak-anak awal, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata dan cara menggunakan kalimat bertambah kompleks. Perkembangan ini terlihat dalam cara berfikir tentang kata-kata, struktur kalimat dan secara bertahap anak akan mulai menggunakan kalimat yang lebih singkat dan padat, serta dapat menerapkan berbagai aturan tata bahasa secara tepat.





8
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                         i
KATA PENGANTAR                                    ii
DAFTAR ISI                                                            iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….1
1.1    Latar Belakang…………………………………………………………………1
1.2    Rumusan Masalah……………………………………………………………...1
1.3    Tujuan Penulisan……………………………………………………………….1
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………………………2
    2.1    Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik……………………………...2
    2.2    Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif…………………………………5
   
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………….9
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………….10
    4.1 Kesimpulan
    4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..11






iii
BAB I  PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

Setiap organisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh organisasi tersebut, baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak. Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek biologis. Karena setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu sama lain saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek tersebut. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit - sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional.

1.2     Rumusan Masalah
- Apakah tanda - tanda atau hal yang mempengaruhi perkembangan fisik, bahasa serta perilaku psikomotorik dan kognitif pada usia anak hingga dewasa?
- Bagaimanakah perkembangan fisik, bahasa serta perilaku psikomotorik dan kognitif pada usia anak hingga dewasa?

1.3     Tujuan Penulisan

-    Untuk mengetahui hal - hal yang mempengaruhi perkembangan fisik, bahasa serta perilaku psikomotorik dan kognitif pada usia anak hingga dewasa.
-    Ingin mengetahui perkembangan fisik, bahasa serta perilaku psikomotorik dan kognitif pada usia anak hingga dewasa.




1
BAB III  PEMBAHASAN

3.1 Apakah tanda - tanda atau hal  yang mempengaruhi perkembangan fisik, bahasa serta perilaku psikomotorik dan kognitif pada usia anak hingga dewasa?
- Perkembangan Fisik dapat ditandai dengan perubahan yang terjadi pada Sistem Saraf, Perkembang Tulang dan Berat Badan Serta Perkembangan Otot.
- Perkembangan Bahasa dipengaruhi oleh motif :
1.    Keinginan untuk memperoleh informasi tentang lingkungannya, diri sendiri, dan kawan - kawannya ini terlihat pada anak usia 2 setengah - 3 tahun.
2.    Memberi perintah dan menyatakan kemauannya.
3.    Pergaulan sosial dengan orang lain.
4.    Menyatakan pendapat dan ide - idenya.
- Perkembangan Perilaku Psikomotorik dapat dilakukan dengan cara terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.
- Perkembangan Kognitif ditandai oleh berbagai macam hal, diantaranya adalah Perkembangan Memori, Perkembangan Pemikiran Kritis, Perkembangan Kreatifitas dan Bahasa.
3.2 Bagaimanakah perkembangan fisik, bahasa serta perilaku psikomotorik dan kognitif pada usia anak hingga dewasa?
Perkembangannya berbeda - beda, tergantung dari sifat individu itu sendiri serta pengaruh lingkungannya. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor - faktor tertentu sehingga menjadikan invidu tersebut memiliki tanda - tanda atau bahkan kemampuan yang berbeda dari individu lainnya.




9

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
    Perkembangan fisik, bahasa serta perilaku psikomotorik dan kognitif pada usia anak hingga dewasa berbeda - beda. Itu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sifat dan pengaruh lingkungan individu itu sendiri. Selain itu dapat ditandai dengan beberapa hal, misalnya perkembangan fisik ditandai dengan perubahan yang terjadi pada Sistem Saraf, Perkembang Tulang dan Berat Badan Serta Perkembangan Otot. Menurut Clara dan William Stern, ilmuan bangsa Jerman, Perkembangan Bahasa seorang anak dibagi dalam empat masa, yaitu: masa kalimat satu kata, masa memberi nama, masa kalimat tunggal dan masa kalimat majemuk. Sedangakan Perkembangan Perilaku Psikomotorik dapat dilakukan dengan cara terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll. Begitu juga dengan Perkembangan Kognitif bias ditandai dengan berbagai macam hal, diantaranya adalah Perkembangan Memori, Perkembangan Pemikiran Kritis, Perkembangan Kreatifitas dan Bahasa.

4.2 Saran
Untuk menunjang perkembangan fisik, bahasa serta perilaku psikomotorik dan kognitif pada anak perlu diadakannya pendidikan, baik pendidikan di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di sekolah. Makanan yang bergizi juga tidak kalah pentingnya bagi pertumbuhan dan perkembangan sang anak. Sehingga kelak mereka bisa menjadi orang yang berguna di lingkungannya. 






10
DAFTAR PUSTAKA

1.Terkini, Informasi. 2010. Pertumbuhan Dan Perkembangan Fisik Dan Motorik, ( online ),
(http://sepriblog.blogspot.com/2010/02/pertumbuhan-dan-perkembangan-fisik-dan.html),   diakses 05 pebruari 2010.
2.Ismail, Bustamam. 2009. Perkembangan Aspek Fisik, Motorik, Kognitif, Bahasa, Moral,
Sosial, Emosi dan Agama Dari Bayi Hingga Anak - Anak, ( online ), (http://hbis.wordpress.com/2009/10/24/perkembangan-aspek-fisik-motorik-kognitif-bahasa-moral-sosial-emosi-dan-agama-dari-bayi-hingga-kanak-kanak/), diakses 24 Oktober 2009.
















11

0 komentar:

Posting Komentar