Pages

Selasa, 18 Oktober 2011

Makalah MAKALAH KATA-KATA SERAPAN DARI BAHASA ARAB DALAM BAHASA INDONESIA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab adalah bahasa komunikasi yang dikenal erat hubungannya dengan agama Islam. Kedatangan Islam sebagai ajaran agama di suatu lingkungan masyarakat yang kemudian dianut sebagai pedoman hidupnya menuntut para pemeluknya untuk memahami bahasa Arab yang merupakan bahasa kitab suci ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadis Nabi Muhammad Saw. Hubungan yang sinergis antara bahasa Arab dan Islam, tidak lain karena al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab yang sekaligus juga melibatkan secara langsung atau tidak, tradisi kehidupan bangsa Arab sebagai basic umat Islam.
Kebutuhan dunia pendidikan akan guru yang professional mengharuskan para guru untuk menguasai berbagai bahasa tidak hanya bahasa mandarin dan Inggris saja tetapi juga bahasa Arab. Sebagai mahasiswa keguruan jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia kita dituntut untuk mengetahui dan menguasai bahasa Arab. Oleh sebab itu disemester ganjil ini ada mata kuliah bahasa Arab. Semoga dengan makalah yang kami susun ini dapat menjadi referensi untuk mengetahui lebih banyak tentang bahasa arab terutama dari karakteristik hurufnya.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah yang kami susun ini ada beberapa hal yang ingin kami ketahui diantaranya:
1. Apakah pengertian dari kata Itu?
2. Apakah pengertian dari bahasa Arab?
3. Bagaimanakah karakteristik kata dalam Bahasa Arab?
4. Bagaimanakah contoh kata serapan dari Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia?


1.3. Tujuan Penulisan
Setelah memperhatikan latar belakang penulisan dan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah kami adalah:
1. Mengetahui tentang karakteristik dalam bahsa arab.
2. Mengenal karakteristik huruf arab.
3. Mangetahui aspek-aspek dalam bahasa arab.














BAB II
ISI
2.1. Pengertian kata
Secara Etimologi Kata dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Sansekerta kathā. Dalam bahasa Sansekerta kathā sebenarnya artinya adalah "konversasi", "bahasa", "cerita" atau "dongeng"[2]. Dalam bahasa Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantis menjadi "kata".
2.1.2 Definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1997) memberikan beberapa definisi mengenai kata:
1. Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa
2. konversasi, bahasa
3. Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas
4. Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan)
Definisi pertama KBBI bisa diartikan sebagai leksem yang bisa menjadi lema atau entri sebuah kamus. Lalu definisi kedua mirip dengan salah satu arti sesungguhnya kathā dalam bahasa Sansekerta. Kemudian definisi ketiga dan keempat bisa diartikan sebagai sebuah morfem atau gabungan morfem.
2.2. Pengertian Bahasa Arab
Bahasa Arab (اللغة العربية al-lughah al-‘Arabīyyah, atau secara ringkas عربي ‘Arabī) adalah salah satu bahasa Semitik Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semitik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semitik. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang[1] sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab percakapan memiliki banyak variasi (dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.
Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuna yang saat ini masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra-Islam yang berasal dari abad ke-4.[4] Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.
Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.
2.3. Karakteristik Kata Dalam bahasa Arab
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kosakata, misalkan pada dhomir atau yang sering disebut dengan kata ganti. Berbeda dengan bahasa indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia,kamu,kalian,mereka,kami,kita,dan saya), didalam bahasa arab kata ganti ada 12.Antara kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan didalam bahasa arab.
Diantara keistemewaan bahasa arab juga singkat dan padat, misalnya: jika kita ingin mengucapkan dia sedang nenulis maka cukup menggunakan kalimat “yaktubu” dan ini sekaligus menunjukan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adpun jika yang menulisnya itu seorang perempuan maka kita gunakan kalimat “taktubu” saja singkat dan padat. Dalam bahasa arab kata dibedakan menjadi 3(tiga) jenis, yaitu:

1. Isim(kata benda)
2. Fi’Il(kata kerja)
3.Huruf(kata bantu/kata penghubung)
2.4. Kata-Kata Serapan dari Bahasa Arab Dalam Bahasa Indonesia
Kosakata bahasa Indonesia dan bahasa Melayu yang berasal dari bahasa Arab cukup banyak, diperkirakan sekitar 2.000 - 3.000. Namun frekuensinya tidak terlalu besar. Secara relatif diperkirakan jumlah ini antara 10 % - 15 %. Sebagian kata-kata Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara lafal dan maknanya, dan ada sebagian lagi berubah. Berikut adalah contoh-contoh kata serapan dari Bahasa Arab ke dalam bahasa indonesia:
A. Lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya
• abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir,
• bakhil, baligh, batil, barakah,
• daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah, halal, haram, hakim,
• khas, khianat, khidmat, khitan, kiamat
• musyawarah, markas, mistar, mahkamah, musibah, mungkar, maut,
• kitab, kuliah, kursi, kertas, nisbah, napas,
• syariat, ulama, wajib, ziarah.
B. Lafalnya berubah, artinya tetap
• berkah, barakat, atau berkat dari kata barakah
• buya dari kata abuya
• derajat dari kata darajah
• kabar dari kata khabar
• lafal dari kata lafazh
• lalim dari kata zhalim
• makalah dari kata maqalatun
• masalah dari kata mas-alatuna
• mungkin dari kata mumkinun
• resmi dari kata rasmiyyun
• soal dari kata suaalun
• rezeki dari kata rizq
• Sekarat dari kata Zakarotil
• Nama-nama hari dalam sepekan : Ahad (belakangan jadi Minggu artinya=1), Senin (Isnaini=2), Selasa (Salasa), Rabu (Arba'a), Kamis (Khomsa), Jumat (Jumu'ah) dan Sabtu (sab`atun)
C. Lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula
• keparat dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian yang kira-kira bersepadan dengan kata sialan, berasal dari kata kafarat yang dalam bahasa Arab berarti tebusan.
• logat dalam bahasa Indonesia bermakna dialek atau aksen, berasal dari kata lughah yang bermakna bahasa atau aksen.
• naskah dari kata nuskhatun yang bermakna secarik kertas.
• perlu, berasal dari kata fardhu yang bermakna harus.
• petuah dalam bahasa Indonesia bermakna nasihat, berasal dari kata fatwa yang bermakna pendapat hukum.
• laskar dalam bahasa indonesia bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari kata 'askar yang berarti sama




BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengetahuan karakteristik suatu bahasa merupakan salah satu cara memasuki pintu gerbang pemahaman bahasa tersebut. Begitu juga halnya dengan bahasa Arab yang memiliki ciri dan kekhususan yang berbeda dan mungkin juga tidak dimiliki oleh bahasa lain di dunia. Hal ini sangat perlu diketahui oleh para pengajar bahasa Arab dari segala tingkatan dan jenjang pendidikan. Namun faktor penting yang tidak bisa dinafikan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran bahasa Arab adanya sense of belonging yang harus ada pada diri setiap umat Islam pada bahasa Arab.
Dari segi suku kata Bahasa Arab memiliki karakteristik tersendiri, bahasa Arab sangat kaya akan kosa kata dan kosa kata dalam bahasa Indonesia banyak yang merupakan serapan dari bahasa Arab itulah yang membuat bahasa Arab sangat menarik untuk dipelajari.
3.2. Saran
Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu kami masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan, terutama dari Dosen.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis, terutamanya :
1. Bagi Mahasiswa hendaknya lebih mendalami dalam belajar bahasa Arab terutama menghafal lebih banyak kosakata.
2. Bagi pihak kampus hendaknya mendirikan sebuah club bahasa arab di IKIP PGRI Bojonegoro atau membuka jurusan pndidikan bahasa Arab.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengakaran Bahasa Arab, Malang: Misykat, 2004.

Amin Muhammad, al-Lughat al-’Arabiyyah Ma’nâhâ wa Mabnâhâ, Mesir: Dâr el-Fikr, 1980.

John M. Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia, 2006.


Moh.Matsna HS, Diagnosis Kesulitan Belajar Bahasa Arab; makalah disampaikan pada Diklat Guru Bahasa Arab di SMU tanggal 10 – 23 September 2003 di Jakarta.

Maulana, Ahmad, dkk., Kamus Ilmiah Populer, Yogyakarta: Absolut, 2004.

Radliyah Zaenuddin dkk., Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005.

1 al-Fâruqy, dalam Radliyah Zaenuddin dkk., Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005), hlm. 2.
2Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengakaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2004), hlm. 31.
3 Abd al-’Azîz bin Ibrâhîm al-’Ashili, dalam Radliyah Zaenuddin dkk., Metodologi…hlm. 2.
4 John M.Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia, 2006), hlm. 107.
5 Ibid, hlm. 108.

0 komentar:

Posting Komentar