Pages

Selasa, 26 April 2011

MEMILIKI KEMAMPUAN EMOSI

BAB II
MEMILIKI KEMAMPUAN EMOSI


1. Pengertian Emosi
Menurut English and English emosi adalah “ A complex feeling state accompanied by characteristic motor and glandular activities “, yaitu suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris.. 2.Ciri – Ciri Emosi
Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri – ciri sebagai berikut :
a. Lebih bersifat subyektif daripada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan dan berpikir
b. Bersifat fluktuatif ( tidak tetap )
c. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera
Mengenai ciri – ciri emosi ini dapat dibedakan antara emosi anak dan emosi pada orang dewasa sebagai berikut :
Emosi Anak Emosi Orang Dewasa
1. Berlangsung singkat dan berakhir tiba - tiba 1. Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat
2. Terlihat lebih hebat dan kuat 2. Tidak terlihat hebat / kuat
3. Bersifat sementara / dangkal 3. Lebih
4. Lebih sering terjadi 4. Jarang terjadi
5. Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya 5. Sulit diketahui karena lebih pandai menyembunyikannya

3. Pengelompokan Emosi
Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan ( psikis ).
a. Emosi Sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh, seperti rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang dan lapar.
b. Emosi Psikis, yaitu emosi yang mempunyai alasan – alasan kejiwaan.

4. Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku dan Perubahan Fisik Individu
Ada beberapa contoh pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya :
a. memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah dicapai
b. melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa ( frustasi ).
c. menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup ( nervous ) dan gagap dalam berbicara.
d. terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati
e. suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
5. Perkembangan Emosi Remaja
Masa remaja secara tradisional dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, dimana pada masa itu emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kalenjar. Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.
• Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun
1. Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
2. Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri
3. Kemarahan biasa terjadi
4. Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri
5. Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif
• Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun
1. “Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal dari masa kanak-kanak menuju dewasa
2. Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
3. Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka
6. Peranan Emosi dalam Proses Berpikir
 mengarahkan aksi dan tingkah laku
 memungkinkan mengontrol tingkah laku
 memberi arti terhadap pengalaman
 menyimpan, mengorganisasi dan mengingat kembali pengalaman
 menggagas pengalaman baru
 memecahkan masalah
 berpikir kreatif, selektif, logis, tidak idiosinkretik (aneh)
 memahami kalimat lisan maupun tulisan ('rasa' bahasa)
 memahami konsep kuantitas, waktu, ruang, sebab-akibat yang bersifat 'relatif
 membentuk konsep diri, pengertian atas diri (dengan membandingkan
 perasaan dengan situasi yang dialaminya)
 memisahkan realitas dan fantasi
 mengendalikan tingkatan perkembangan emosi, sosial dan intelektual

7. Peran Keluarga dan Sekolah Terhadap Perkembangan Emosi
John Mayer, psikolog dari University of New Hampshire, mendefinisikan kecerdasan emosi yaitu kemampuan untuk memahami emosi orang lain dan cara mengendalikan emosi diri sendiri. Lebih lanjut pakar psikologi Cooper dan Sawaf (1998) mengatakan bahwa kecerdasan emosional kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Dapat disimpulkan Kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Guru dan keluarga dapat mengembangkan keterampilan kecerdasan emosional seorang anak dengan memberikan beberapa cara yaitu:
1. Mengenali emosi diri anak , mengenali perasaan anak sewaktu perasaan yang dirasakan terjadi merupakan dasar kecerdassan emosional. kemampuan untuk memantau peraaan dari waktu kewaktu merupakan hal penting bagi pemahahaman anak.
2. Mengelola emosi, menangani perasan anak agar dapat terungkap dengan tepat kemampuan untuk menghibur anak , melepasakan kecemasan kemurungan atau ketersinggungan, atau akibat – akibat yang muncul karena kegagalan.
3. Memotivasi anak, penataan emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam keterkaitan memberi perhatian dan kasih sayang untuk memotivasi anak dalam melakukan kreasi secara bebas.
4. Memahami emosi anak.
5. Membina hubungan dengan anak, Setelah kita melakukan identifikasi kemudian kita mampu mengenali, hal lain yang perlu dilakukan untuk dapat mengembangkan kecerdasan emosional yaitu dengan memelihara hubungan.
6. Berkomunikasi “dengan jiwa “, Tidak hanya menjadi pembicara terkadang kita harus memberikan waktu lawan bicara untuk berbicara juga dengan demikian posisikan diri kita menjadi pendengar dan penanya yang baik dengan hal ini kita diharapkan mampu membedakan antara apa yang dilakukan atau yang dikatakan anak dengan reaksi atau penilaian.

2 komentar:

Mutiara Paramitha mengatakan...

boleh tau tulisan ini reverensinya dari mana? saya sangat membuthkan reverensi mengenai tulisan ini untuk skripsi saya

Boediono mengatakan...

mohon maaf ini tulisan dari teman saya, jadi soal reverensinya saya nggak tau ...!

Posting Komentar