PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !
(1948)
Siasat,
Th III, No. 96
1949
MALAM
Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
--Thermopylae?-
- jagal tidak dikenal ? -
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang
Zaman Baru,
No. 11-12
20-30 Agustus 1957
KRAWANG-BEKASI
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
(1948)
Brawidjaja,
Jilid 7, No 16,
1957
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
(Februari 1943)
Budaya,
Th III, No. 8
Agustus 1954
PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
(1948)
Liberty,
Jilid 7, No 297,
1954
Thursday, April 03, 2003
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
PENERIMAAN
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.
Maret 1943
HAMPA
kepada sri
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
DOA
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...
Posted 5:58 AM by camar
SENJA DI PELABUHAN KECIL
buat: Sri Ajati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
1946
CINTAKU JAUH DI PULAU
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
1946
MALAM DI PEGUNUNGAN
Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!
1947
YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
1949
DERAI DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
1949
Jumat, 25 November 2011
Kamis, 24 November 2011
Jumat, 11 November 2011
Baghdad Banjir
alkisah.... gak biasanya di Baghdad terjadi banjir besar, sejauh mata memandang yg kliatan cuman air... dan air ! Ketika sebagian besar penduduknya dievakuasi, sebut saja namanya Jahilun tenang2 aja ditengah genangan air. Air dah setinggi perut ketika perahu relawan melintas di depannya, tapi Jahilun menolak evakuasi dengan alasan dia dah 'tawakal' pada Tuhan..... Ketika ketinggian air dah nyampe leher, lewat lagi prahu relawan berikutnya. Dan untuk kedua kalinya Jahilun menolak evakuasi dengan alasan yg sama. Akhirnya.... tenggelamlah Jahilun dalam ke'tawakal'annya.
Dihadapan Sidang Pengadilan Agung di negeri 'sono', Jahilun mencak2 sambil protes kepada Tuhannya karena dah 'tawakal' tapi tetep aja tenggelam 'n akhirnya death ! Sebelum Tuhan ngejawab, malaikat yg dari tadi dah panas kupingnya... maju ke depan ! Gak kalah mencak2nya dg Jahilun, dia bilang : "loe yang bego... dasar Jahilun (bodoh) ! Tuhan udah ngirim pertolongan sampe 2 kali tapi loe tolak terus2an !!!". Nah loh !!! Jahilun terkulai lemes... bengong.... shock. Sebagian kita dah terbiasa dg yang namanya bencana, cuman bedanya biasanya cuman baca di koran atau liat di TV, tiba2 tanpa persiapan... menimpa kita juga !!! Trus, langkah berikutnya nyari siapa yang salah, nyalahain alam, pemerintah... bahkan nyalahin Yang Maha Benar. Jarang yg dengan penuh kesadaran kemudian introspeksi atas apa yg selama ini udah dilakuin. Kita terlalu silau dengan gemerlap dunia hingga lupa akhirat. Khalil Gibran bilang.... "kita bisa liat bayangan hitam diri kita sendiri, ketika membelakangi matahari".
Sebagian lagi malah nyalahin air, padahal Allah SWT menciptakan air tuh dg sangat istimewa. Bayangin, air itu satu2nya zat cair yg ketika membeku malah jadi ringan. Makanya kalo minum es teh... esnya ngapung, di kutub utara/selatan banyak gunung2 es yang ngapung juga diatas permukaan air. Padahal bumi kita ini sebagian besar berisi air, tubuh kita juga terdiri dari cairan., yang jelas kalo gak ada air... kiamat dah !!. Tapi kebanyakan air juga jadi bencana.... tiba2 aja semua seolah menjadi musuh ! Apa emang udah gak ada orang shalih/shalihah ?? koq tega2nya Allah ngirim air sebanyak itu ke Jakarta ?? Ilustrasi singkat kata orang pinter... ketika kaki/tangan kita dikerubutin semut, trus ada satu yg gigit... kira2 kita akan nyari dan mencet yg gigit itu aja.. tau dirontokin semua semut yg nempel dibadan ??
Kaya'nya emang gak harus nunggu sampe banjir segede jaman Nabi Nuh a.s. deh, dimana bukit sekalipun bisa ditenggelemin. Cuman masalahnya, adakah perubahan perilaku kita jadi lebih baik ketika air perlahan dah mulai surut ?? Atau tetep aja kaya sebelum banjir ?? bahkan lebih 'gila' dan menjauh dari-Nya ?? Atau stress gara2 sebagian hartanya udah gak bisa dipake lagi ?? Dalam suatu kisah diceritain tentang Nabi Ayub a.s. diuji dengan sangat mengenaskan, bahkan bukan cuman hartanya yg hangus... anak2nya yg disayanginya juga tiada... tinggalah dia dg istri tercintanya yg udah ampir nyampe ambang batas kesabrannya. Dan ketika istrinya merengek agar Nabi Ayub berdoa biar dihindarkan dari cobaan tersebut (khan nabi, do'anya pasti didenger)... dengan tenang dia menjawab "aku rasanya malu buat nengadahin tangan... meminta2, bukannya udah berpuluh2 taon dikasih nikmat yg gak bisa diitung ?? baru diuji 'dikit' aja dah merengek2" Rasanya, ujian, bencana... yg nimpa kita belon seberapa jika dibanding Nabi Ayub. Emang seh, kita khan bukan nabi... tapi bukannya berusaha untuk jadi lebih baik itu juga udah suatu kebaikkan ??. Energi dan pikiran kita kadang abis cuman buat ngeratapin masa lalu dan ngkhawatirin masa depan... sampe gak sempet lagi mensyukuri apa yg ada di depan mata.
Dihadapan Sidang Pengadilan Agung di negeri 'sono', Jahilun mencak2 sambil protes kepada Tuhannya karena dah 'tawakal' tapi tetep aja tenggelam 'n akhirnya death ! Sebelum Tuhan ngejawab, malaikat yg dari tadi dah panas kupingnya... maju ke depan ! Gak kalah mencak2nya dg Jahilun, dia bilang : "loe yang bego... dasar Jahilun (bodoh) ! Tuhan udah ngirim pertolongan sampe 2 kali tapi loe tolak terus2an !!!". Nah loh !!! Jahilun terkulai lemes... bengong.... shock. Sebagian kita dah terbiasa dg yang namanya bencana, cuman bedanya biasanya cuman baca di koran atau liat di TV, tiba2 tanpa persiapan... menimpa kita juga !!! Trus, langkah berikutnya nyari siapa yang salah, nyalahain alam, pemerintah... bahkan nyalahin Yang Maha Benar. Jarang yg dengan penuh kesadaran kemudian introspeksi atas apa yg selama ini udah dilakuin. Kita terlalu silau dengan gemerlap dunia hingga lupa akhirat. Khalil Gibran bilang.... "kita bisa liat bayangan hitam diri kita sendiri, ketika membelakangi matahari".
Sebagian lagi malah nyalahin air, padahal Allah SWT menciptakan air tuh dg sangat istimewa. Bayangin, air itu satu2nya zat cair yg ketika membeku malah jadi ringan. Makanya kalo minum es teh... esnya ngapung, di kutub utara/selatan banyak gunung2 es yang ngapung juga diatas permukaan air. Padahal bumi kita ini sebagian besar berisi air, tubuh kita juga terdiri dari cairan., yang jelas kalo gak ada air... kiamat dah !!. Tapi kebanyakan air juga jadi bencana.... tiba2 aja semua seolah menjadi musuh ! Apa emang udah gak ada orang shalih/shalihah ?? koq tega2nya Allah ngirim air sebanyak itu ke Jakarta ?? Ilustrasi singkat kata orang pinter... ketika kaki/tangan kita dikerubutin semut, trus ada satu yg gigit... kira2 kita akan nyari dan mencet yg gigit itu aja.. tau dirontokin semua semut yg nempel dibadan ??
Kaya'nya emang gak harus nunggu sampe banjir segede jaman Nabi Nuh a.s. deh, dimana bukit sekalipun bisa ditenggelemin. Cuman masalahnya, adakah perubahan perilaku kita jadi lebih baik ketika air perlahan dah mulai surut ?? Atau tetep aja kaya sebelum banjir ?? bahkan lebih 'gila' dan menjauh dari-Nya ?? Atau stress gara2 sebagian hartanya udah gak bisa dipake lagi ?? Dalam suatu kisah diceritain tentang Nabi Ayub a.s. diuji dengan sangat mengenaskan, bahkan bukan cuman hartanya yg hangus... anak2nya yg disayanginya juga tiada... tinggalah dia dg istri tercintanya yg udah ampir nyampe ambang batas kesabrannya. Dan ketika istrinya merengek agar Nabi Ayub berdoa biar dihindarkan dari cobaan tersebut (khan nabi, do'anya pasti didenger)... dengan tenang dia menjawab "aku rasanya malu buat nengadahin tangan... meminta2, bukannya udah berpuluh2 taon dikasih nikmat yg gak bisa diitung ?? baru diuji 'dikit' aja dah merengek2" Rasanya, ujian, bencana... yg nimpa kita belon seberapa jika dibanding Nabi Ayub. Emang seh, kita khan bukan nabi... tapi bukannya berusaha untuk jadi lebih baik itu juga udah suatu kebaikkan ??. Energi dan pikiran kita kadang abis cuman buat ngeratapin masa lalu dan ngkhawatirin masa depan... sampe gak sempet lagi mensyukuri apa yg ada di depan mata.
Kamis, 10 November 2011
Makalah Epistemologi
BAB I
PENDAHULUAN
Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Dalam pembahasan kali ini kami akan membahas beberapa point diantaranya adalah :
1. Pengertian Epistemologi
2. Metode Induktif
3. Metode Deduktif
4. Metode Positivisme
5. Metode Kontemplatif
6. Metode Dialektis
Maka dalam epistemologi ini akan diterangkan berbagai ilmu yang mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan manusia, mulai dari ilmu sejak dalam dahulu sampai dengan masa moren ini. Dan untuk lebih jelasnya penulis telah memaparkan ini dan penjelasan yang sangat akurat dalam bab yang telah disediakan di bawah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Epistemologi
Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan linkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuasaan pengenalannya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya para filosof pra Sokrates, yaitu filosof pertama di alam tradisi Barat, tidak memberikan perhatian pada cabang filsafat ini sebab mereka memusatkan perhatian, terutama pada alam dan kemungkinan perubahan, sehingga mereka kerap dijuluki filosof alam.
Metode ernpiris yang tela:n dibuka oleh Aristoteles mendapat sambutan yang besar pada Zaman Renaisans dengan tokoh utamanya Francis Bacon (1561-1626). Dua di antara karya-karyanya yang menonjol adalah The Advancement of Learning dan Novum Organum (organum baru).[1]
Fisafat Bacon mempunyai peran penting dalam metode Irrduksi dan sistematis menurut dasar filsafatnya sepenuhnya bersifat praktis, yaitu untuk memberi kekuasaan pada manusia atas alam melalui peyelidikan ilmiah. mam. Karena itu usaha yang ia lakukan pertama kali adalah menegaskan tujuan pengetahuan. Menurutnya, pengetahuan tidak akan mengalami perkembangan, dan tidak akan bermakna kecuali ia mernpunyai kekuatan yang dapat membantu meraih kehidupan yang lebih baik.
Sikap khas Bacon mengenai ciri dan tugas filsafat tampak paling mencolok dalam Novum Organum. Pengetahuan dan kuasa manusia satu sama lain, menurutnya alam tidak dapat dikuasai kecuali dengan jalan menaatinya, agar dapat taat pada alam. Manusia perlu mengenalnya terlebih dahuku dan untuk mengetahui alam diperlukan observasi. Pengetahuan, penjelasan. dan pembuktian.
Umat manusia ingin menguasai alam tetapi menurut Bacon, keinginan itu tidak tercapai sampai pada zamannya hidup, hal ini karena ilmu-imu pengetahuan berdaya guna dalam mencapai hasilnya, sementara logika tidak dapat digunakan untuk mendirikan dan membangun ilmu pengetanuan. Bahkan, Bacon meganggap logika lebih cocok untuk melestarikan kesalahan dan kesesatan yang ada ketimbang mengejar menentukan kebenaran.
2. Metode Induktif
Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan pernyataan hasil observasi dalam suatu pernyataan yang lebih umum dan menurut suatu pandangan yang luas diterima, ilmu-ilrnu empiris ditandai oleh metode induktif, disebut induktif bila bertolak dari pernyataan tunggal seperti gambaran mengenai hasil pengamatan dan penelitian orang sampai pada pernyataan -pernyataan universal.
David Hume telah membangkitkan pertanyaan mengenai induksi yang membingungkan para filosof dari zamannya sampai sekarang. Menurut Hume, pernyataan yang berda observasi tunggal betapapun besar jumlahnya, secara logis tak dapat menghasilkan suatu pernyataan umum yang tak terbatas. dalam induksi setelah diperoleh pengetahuan, maka akan dipergunakan ha-hal lain, seperti ilmu mengajarkan kita bahwa kalau logam dipanasi juga akan mengembang, bertotak dari teori ini kita tahu bahwa logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengambang. Dari contoh di atas bisa diketahui bahwa induksi tersebut memberikan suatu pengetahuan yang disebut juga dengn pengetahuan sintetik.
3. Metode Deduktif
Deduksi adalah suatu metode yang menyimpan bahwa data¬-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan rnenerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut.
Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran teori-teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah dia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan teori ini dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, sebagai contoh, harga akan turun. Karena penurunan beras besar. maka harga beras akan turun.[2]
4. Metode Positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh August Comte. Metode ini berpangkal dari apa yang diketahui yang faktual yang positif. Dia menyampingkan segala uraian persoalan di luar yang ada sebagai fakta oleh karena itu, ia menolak metafisika yang diketahui positif, adalah segala yang nampak dan segala efode ini dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan diatasi kepada bidang gejala-gejala sajaa.
Menurut Comte, Perkembangan pemikiran manusia ber¬langsung dalam tiga tahap teologis metafisis, dan positif. Pada tahap teologis, orang berkeyakinan bahwa dibalik segala sesuatu hehendak khusus. Pada tahap metafisik, kekuatan itu diubah menjadi kekuatan yang abstrak, yang dipersatukan dalam pengertian yang bersifat umum yang disebut alam dan dipandangnya sebagai asal dari segala gejala.
Pada tahap ini usaha mencapai pengenalan yang mutlak, baik pengetahuan teologis ataupun metafisis dhpandang tak bergama, menurutnya, tidaklah berguna melacak asal dari tujuan akhir seluruh alam melacak hakikat yang sejak dari segala sesuatu. Yang penting adalah menemukan hukum-hukum kesamaan dan urutan yang terdapat pada fakta-fakta dengan pengamatan dan penggunaan akal.
5. Metode Kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkanpun akan berbeda-beda seharusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi. Pengetahuan yang lewat ini bisa diperoleh dengan cara seperti yang dilakukan Imam Al-Ghazali.
intuisi dalam tasawuf disebut dengan ma'rifah yaitu penge¬tahuan yang datang dari Tuhan melalui pencerahan dan penyiaran Al-Ghazali menerangkan bahwa pengetahuan intuisi atau malimpah yang disinarkan oleh Allah secara langsung merupakan pengetahuan yang paling benar. Pengetahuan yang diperolieh lewat intuisi ini hanya bersifa: individual dar tidak bisa dipergunakan untuk mencari keuntungan seperti ilmu pengetahuan yang dewasa ini bila dikomersilkan.[3]
6. Metode Dialektis
Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jaujab untuk mencapai kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates. Namun Pidato mengartikannya diskusi logika. Kini dialekta berarti tahap logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam dan metode peraturan, juga analisis sistematika tentang ide mencapai apa yang terkandung dalam pandangannya.
Dalam kehidupan sehari-hari diaektika berarti kecakapan untuk melakukan perdebatan. Dalam teori pengetahuan ini merupakan bentuk pemikiran yang tidak terasa dan satu pikiran tetapi pemikiran itu seperti dalam percakapan. bertekak paling kurang dua kutub. Hegel menggunakan metode dialektis untuk menjelaskan filsafatnya, lebih luas dari itu. Menurut Hegel dalam realitas ini berlangsung dialektika. Dan dialektika di sini berarti hal-hal yang berlainan seperti :
1. Diktator. Di sini manusia diatur dengan baik, tapi eka tidak punya kebebasan (tesis).
2. Keadaan di atas menamakan lainnya yaitu negara anarki (anti tesis) dan negara-negara tanpa batas, tetapi hidup dalam, kekacauan.
3. Tesis dan anti tesis ini disintesis yaitu, negara demokrasi. Dalam bentuk ini kebebasan warga negara dibatasi oleh undang-undang dan hidup masyarakat tidak kacau.
Perkembangan Ilmu Pada masa Modern dan Kontemporer secara Epistemologis sebagai ciri yang patut mendapat perhatian dalam epistemologis pembangan ilmu pada masa modern adalah munculnya pandangan baru mengenai ilmu pengetahuan. Pandangan itu merupakan kritik terhadap pandangan Aristoteles.[4]
Pada abad-abad berikutnya bahwa kemajuan yang dicapai oleh pengetahuan manusia khususnya ilmu-ilmu alam, akan membawa perkembangan manusia pada masa depan yang semakin gemilarg dan makmur sebagai akibatnya, ilmu pengetahuan masa modern sangat mempengaruhi dan menrubah manusia dan dunianya. Terjadilah Revolusi Industri I sekitar tahurn 1900 dengan pemakaian mesin-mesin mekanis lalu Revolusi Industri II (mulai sekitar tahun 1900 dengan pemakaian listrik dan titak awal pemakaian sinar-sinar, dan kemudian Revolusi III yang ditandai dengan penggunaan kegiatan alam dengan penggunaan komputer yang sedang kita saksikan dewasa ini.
Dengan demikian adanya perubahan pandangan tentang ilmu pengetahuan mempiunyai peran pentang dalaram membentuk peradaban dan kebudayaan manusia, dan dengan itu pula dampaknya, muncul semacam kecenderungan yarng pada jantung setiap ilmu pengetahuan juga para ilmuwan untuk lebih berinovasi untuk berikutnya.
Kecenderungan yang lain ialah adancra hasrat un$uk, selalu menerapkan apa yang difiasilkan oleh pengetahuan, baik dalam dunia teknik mikro maupun makro. Dengan demikian tampaklah bahwa semakin maju pengetahuan, semakin meningkat keinginan manusia, sampai memaksa, dan membabi buta. Akibatnya ilmu pengetahuan dan hasilnya menjadi tidak manusiawi lagi, bahkan cenderung memperbudak manusia sendiri yang telah merencanakan dan menghasilkannya. Kedua kecenderungan ini secara nyata paling rnenampakkan din dan paling mengancarn keamanan dan kehidupan manusia dalam bidang lomba persenjataan, dalam memakai senjata menghabiskan banyak kenyamana bumi yang tidak dapat diperbaharui kembali.
Pengetahuan dan teknologi modern sebab-sebab yang menimbulkan krisis-krisis di atas ialah kesat dan pistemologi yang mendasari ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Dalam hubungan ini banyak orang bahwa telah mulai berbagi sebagai akibat kesalahan epistemologi Barat. Ini semua dari insektisida sampai polusi, jarahan radioaktif dan kemungkinan mencairnya es di antartika.
Metode ini amat dominan dalam epistemologi modern. khususnya dalam metode keilmuan, ketiga objek yang dikaji adalah realitas, empirs, inderawi, dan dapat dipikirkan dengan rasio. Dalam kaitan ini, Herman Khan menyebutkan budaya yang dihasilkan dari epistemologi di atas adalah budaya inderawi yaitu budaya yang bersifat empiris, duniawi, sekular, tentang tujuan ilmu pengetahuan dalam ilmu pengetahuan Modern ialah bahwa ilmu pengetahuan bertujuan menundukkan alam dipandan sebagai sesuatu untuk dimanfaatkan dan dinikmati semaksimal mungkin. Dalam hubungan ini Nasr Mengemukakan bahwa akibat yang akan terjadi dari pandangan alam diperlakukan oleh manusia modern seperti mengambil manfaat dan kepuasan carinya tanpa rasa keceqa dan tanggung jawab apa pun.
Lebih lanjut, Nasr mengritik ilmu pengetahuan modern bahwa ilmu modern mereduksi seluruh esensi metafisik, kepada material dan substansial. Dengan demikian, dunia metafisis nyaris sirna. Kalaupun ada, megafisik mereduksi menjadi filsafat rasional yang selanjutnya sekedar pelengkap ilmu pengetahuan alam dan matematika. Bahkan kosmologi diturunkan derazatnya dengan memandangnya hanya semacam superstisi dengan pandangannya itu, getahuan Modern mernyingkir pergetahuar, kosmologi dan rencana pada hal menurut Nasr kosmologi adalah ilmu sakral, yang menjelaskan kaitan materi dengan wahyu dan doktrin metafisis.
Dalam bidang filsafat, Descartes mewariskan suatu metode berpikir yang menjadi landasan berpikir dalam ilmu pengee¬tahuan modern. Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Tidak menerirna apa pun sebagai hal yang benar, kalau diyakini sendiri bahwa itu memang benar.
2. Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil mempermudah penyelesaian.
3. Berpikir untuk dengan mulai dari hal yang sederhana sedikit untuk mencapai ke hal yang paling rumit.
Sedangkan perkembangan ilmu pengetahuan di zaman kontemporer ditandai dengan berbagai teknologi dan informasi termasuk salah satu yang rnengalami kemajuan yang mulai dari penemua komputer, satelit, komunikasi, internet, dan lain-lain. Manusia dewasa ini mobilitas yang begitu tinggi, karena pengaruh teknologi komunika Informasi.
Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemporer mengetahui hal yang sedikit tetapi secara mendalam ilmu kedokteran pun semakin menajam. Spesialis dan subspesialis demikian bidang-bidang ilmu Lain di samping kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan lainnya, sehingga dihasilkannya bidang ilmu baru seperti bioteknologi dan psikolinguistik[5].
Daftar Pustaka
Ahmad Tafsir Filsafat Umum, (Bandung, 1990).
Al-Ghazali, Setitik Cahaya Dalam Kegelapan,
Jujun S. Suriasuantrim Filsafah Ilmu, Sebuah Pengembangan Populasi. Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta 1998
Tim Dosen Filsafah Ilmu, Filsafat Ilmu (Yogyakarta, 1996)
PENDAHULUAN
Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki. Dalam pembahasan kali ini kami akan membahas beberapa point diantaranya adalah :
1. Pengertian Epistemologi
2. Metode Induktif
3. Metode Deduktif
4. Metode Positivisme
5. Metode Kontemplatif
6. Metode Dialektis
Maka dalam epistemologi ini akan diterangkan berbagai ilmu yang mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan manusia, mulai dari ilmu sejak dalam dahulu sampai dengan masa moren ini. Dan untuk lebih jelasnya penulis telah memaparkan ini dan penjelasan yang sangat akurat dalam bab yang telah disediakan di bawah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Epistemologi
Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan linkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuasaan pengenalannya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya para filosof pra Sokrates, yaitu filosof pertama di alam tradisi Barat, tidak memberikan perhatian pada cabang filsafat ini sebab mereka memusatkan perhatian, terutama pada alam dan kemungkinan perubahan, sehingga mereka kerap dijuluki filosof alam.
Metode ernpiris yang tela:n dibuka oleh Aristoteles mendapat sambutan yang besar pada Zaman Renaisans dengan tokoh utamanya Francis Bacon (1561-1626). Dua di antara karya-karyanya yang menonjol adalah The Advancement of Learning dan Novum Organum (organum baru).[1]
Fisafat Bacon mempunyai peran penting dalam metode Irrduksi dan sistematis menurut dasar filsafatnya sepenuhnya bersifat praktis, yaitu untuk memberi kekuasaan pada manusia atas alam melalui peyelidikan ilmiah. mam. Karena itu usaha yang ia lakukan pertama kali adalah menegaskan tujuan pengetahuan. Menurutnya, pengetahuan tidak akan mengalami perkembangan, dan tidak akan bermakna kecuali ia mernpunyai kekuatan yang dapat membantu meraih kehidupan yang lebih baik.
Sikap khas Bacon mengenai ciri dan tugas filsafat tampak paling mencolok dalam Novum Organum. Pengetahuan dan kuasa manusia satu sama lain, menurutnya alam tidak dapat dikuasai kecuali dengan jalan menaatinya, agar dapat taat pada alam. Manusia perlu mengenalnya terlebih dahuku dan untuk mengetahui alam diperlukan observasi. Pengetahuan, penjelasan. dan pembuktian.
Umat manusia ingin menguasai alam tetapi menurut Bacon, keinginan itu tidak tercapai sampai pada zamannya hidup, hal ini karena ilmu-imu pengetahuan berdaya guna dalam mencapai hasilnya, sementara logika tidak dapat digunakan untuk mendirikan dan membangun ilmu pengetanuan. Bahkan, Bacon meganggap logika lebih cocok untuk melestarikan kesalahan dan kesesatan yang ada ketimbang mengejar menentukan kebenaran.
2. Metode Induktif
Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan pernyataan hasil observasi dalam suatu pernyataan yang lebih umum dan menurut suatu pandangan yang luas diterima, ilmu-ilrnu empiris ditandai oleh metode induktif, disebut induktif bila bertolak dari pernyataan tunggal seperti gambaran mengenai hasil pengamatan dan penelitian orang sampai pada pernyataan -pernyataan universal.
David Hume telah membangkitkan pertanyaan mengenai induksi yang membingungkan para filosof dari zamannya sampai sekarang. Menurut Hume, pernyataan yang berda observasi tunggal betapapun besar jumlahnya, secara logis tak dapat menghasilkan suatu pernyataan umum yang tak terbatas. dalam induksi setelah diperoleh pengetahuan, maka akan dipergunakan ha-hal lain, seperti ilmu mengajarkan kita bahwa kalau logam dipanasi juga akan mengembang, bertotak dari teori ini kita tahu bahwa logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengambang. Dari contoh di atas bisa diketahui bahwa induksi tersebut memberikan suatu pengetahuan yang disebut juga dengn pengetahuan sintetik.
3. Metode Deduktif
Deduksi adalah suatu metode yang menyimpan bahwa data¬-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan rnenerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut.
Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran teori-teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah dia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan teori ini dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, sebagai contoh, harga akan turun. Karena penurunan beras besar. maka harga beras akan turun.[2]
4. Metode Positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh August Comte. Metode ini berpangkal dari apa yang diketahui yang faktual yang positif. Dia menyampingkan segala uraian persoalan di luar yang ada sebagai fakta oleh karena itu, ia menolak metafisika yang diketahui positif, adalah segala yang nampak dan segala efode ini dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan diatasi kepada bidang gejala-gejala sajaa.
Menurut Comte, Perkembangan pemikiran manusia ber¬langsung dalam tiga tahap teologis metafisis, dan positif. Pada tahap teologis, orang berkeyakinan bahwa dibalik segala sesuatu hehendak khusus. Pada tahap metafisik, kekuatan itu diubah menjadi kekuatan yang abstrak, yang dipersatukan dalam pengertian yang bersifat umum yang disebut alam dan dipandangnya sebagai asal dari segala gejala.
Pada tahap ini usaha mencapai pengenalan yang mutlak, baik pengetahuan teologis ataupun metafisis dhpandang tak bergama, menurutnya, tidaklah berguna melacak asal dari tujuan akhir seluruh alam melacak hakikat yang sejak dari segala sesuatu. Yang penting adalah menemukan hukum-hukum kesamaan dan urutan yang terdapat pada fakta-fakta dengan pengamatan dan penggunaan akal.
5. Metode Kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkanpun akan berbeda-beda seharusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut dengan intuisi. Pengetahuan yang lewat ini bisa diperoleh dengan cara seperti yang dilakukan Imam Al-Ghazali.
intuisi dalam tasawuf disebut dengan ma'rifah yaitu penge¬tahuan yang datang dari Tuhan melalui pencerahan dan penyiaran Al-Ghazali menerangkan bahwa pengetahuan intuisi atau malimpah yang disinarkan oleh Allah secara langsung merupakan pengetahuan yang paling benar. Pengetahuan yang diperolieh lewat intuisi ini hanya bersifa: individual dar tidak bisa dipergunakan untuk mencari keuntungan seperti ilmu pengetahuan yang dewasa ini bila dikomersilkan.[3]
6. Metode Dialektis
Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jaujab untuk mencapai kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates. Namun Pidato mengartikannya diskusi logika. Kini dialekta berarti tahap logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam dan metode peraturan, juga analisis sistematika tentang ide mencapai apa yang terkandung dalam pandangannya.
Dalam kehidupan sehari-hari diaektika berarti kecakapan untuk melakukan perdebatan. Dalam teori pengetahuan ini merupakan bentuk pemikiran yang tidak terasa dan satu pikiran tetapi pemikiran itu seperti dalam percakapan. bertekak paling kurang dua kutub. Hegel menggunakan metode dialektis untuk menjelaskan filsafatnya, lebih luas dari itu. Menurut Hegel dalam realitas ini berlangsung dialektika. Dan dialektika di sini berarti hal-hal yang berlainan seperti :
1. Diktator. Di sini manusia diatur dengan baik, tapi eka tidak punya kebebasan (tesis).
2. Keadaan di atas menamakan lainnya yaitu negara anarki (anti tesis) dan negara-negara tanpa batas, tetapi hidup dalam, kekacauan.
3. Tesis dan anti tesis ini disintesis yaitu, negara demokrasi. Dalam bentuk ini kebebasan warga negara dibatasi oleh undang-undang dan hidup masyarakat tidak kacau.
Perkembangan Ilmu Pada masa Modern dan Kontemporer secara Epistemologis sebagai ciri yang patut mendapat perhatian dalam epistemologis pembangan ilmu pada masa modern adalah munculnya pandangan baru mengenai ilmu pengetahuan. Pandangan itu merupakan kritik terhadap pandangan Aristoteles.[4]
Pada abad-abad berikutnya bahwa kemajuan yang dicapai oleh pengetahuan manusia khususnya ilmu-ilmu alam, akan membawa perkembangan manusia pada masa depan yang semakin gemilarg dan makmur sebagai akibatnya, ilmu pengetahuan masa modern sangat mempengaruhi dan menrubah manusia dan dunianya. Terjadilah Revolusi Industri I sekitar tahurn 1900 dengan pemakaian mesin-mesin mekanis lalu Revolusi Industri II (mulai sekitar tahun 1900 dengan pemakaian listrik dan titak awal pemakaian sinar-sinar, dan kemudian Revolusi III yang ditandai dengan penggunaan kegiatan alam dengan penggunaan komputer yang sedang kita saksikan dewasa ini.
Dengan demikian adanya perubahan pandangan tentang ilmu pengetahuan mempiunyai peran pentang dalaram membentuk peradaban dan kebudayaan manusia, dan dengan itu pula dampaknya, muncul semacam kecenderungan yarng pada jantung setiap ilmu pengetahuan juga para ilmuwan untuk lebih berinovasi untuk berikutnya.
Kecenderungan yang lain ialah adancra hasrat un$uk, selalu menerapkan apa yang difiasilkan oleh pengetahuan, baik dalam dunia teknik mikro maupun makro. Dengan demikian tampaklah bahwa semakin maju pengetahuan, semakin meningkat keinginan manusia, sampai memaksa, dan membabi buta. Akibatnya ilmu pengetahuan dan hasilnya menjadi tidak manusiawi lagi, bahkan cenderung memperbudak manusia sendiri yang telah merencanakan dan menghasilkannya. Kedua kecenderungan ini secara nyata paling rnenampakkan din dan paling mengancarn keamanan dan kehidupan manusia dalam bidang lomba persenjataan, dalam memakai senjata menghabiskan banyak kenyamana bumi yang tidak dapat diperbaharui kembali.
Pengetahuan dan teknologi modern sebab-sebab yang menimbulkan krisis-krisis di atas ialah kesat dan pistemologi yang mendasari ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Dalam hubungan ini banyak orang bahwa telah mulai berbagi sebagai akibat kesalahan epistemologi Barat. Ini semua dari insektisida sampai polusi, jarahan radioaktif dan kemungkinan mencairnya es di antartika.
Metode ini amat dominan dalam epistemologi modern. khususnya dalam metode keilmuan, ketiga objek yang dikaji adalah realitas, empirs, inderawi, dan dapat dipikirkan dengan rasio. Dalam kaitan ini, Herman Khan menyebutkan budaya yang dihasilkan dari epistemologi di atas adalah budaya inderawi yaitu budaya yang bersifat empiris, duniawi, sekular, tentang tujuan ilmu pengetahuan dalam ilmu pengetahuan Modern ialah bahwa ilmu pengetahuan bertujuan menundukkan alam dipandan sebagai sesuatu untuk dimanfaatkan dan dinikmati semaksimal mungkin. Dalam hubungan ini Nasr Mengemukakan bahwa akibat yang akan terjadi dari pandangan alam diperlakukan oleh manusia modern seperti mengambil manfaat dan kepuasan carinya tanpa rasa keceqa dan tanggung jawab apa pun.
Lebih lanjut, Nasr mengritik ilmu pengetahuan modern bahwa ilmu modern mereduksi seluruh esensi metafisik, kepada material dan substansial. Dengan demikian, dunia metafisis nyaris sirna. Kalaupun ada, megafisik mereduksi menjadi filsafat rasional yang selanjutnya sekedar pelengkap ilmu pengetahuan alam dan matematika. Bahkan kosmologi diturunkan derazatnya dengan memandangnya hanya semacam superstisi dengan pandangannya itu, getahuan Modern mernyingkir pergetahuar, kosmologi dan rencana pada hal menurut Nasr kosmologi adalah ilmu sakral, yang menjelaskan kaitan materi dengan wahyu dan doktrin metafisis.
Dalam bidang filsafat, Descartes mewariskan suatu metode berpikir yang menjadi landasan berpikir dalam ilmu pengee¬tahuan modern. Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Tidak menerirna apa pun sebagai hal yang benar, kalau diyakini sendiri bahwa itu memang benar.
2. Memilah-milah masalah menjadi bagian-bagian terkecil mempermudah penyelesaian.
3. Berpikir untuk dengan mulai dari hal yang sederhana sedikit untuk mencapai ke hal yang paling rumit.
Sedangkan perkembangan ilmu pengetahuan di zaman kontemporer ditandai dengan berbagai teknologi dan informasi termasuk salah satu yang rnengalami kemajuan yang mulai dari penemua komputer, satelit, komunikasi, internet, dan lain-lain. Manusia dewasa ini mobilitas yang begitu tinggi, karena pengaruh teknologi komunika Informasi.
Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemporer mengetahui hal yang sedikit tetapi secara mendalam ilmu kedokteran pun semakin menajam. Spesialis dan subspesialis demikian bidang-bidang ilmu Lain di samping kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang ilmu satu dengan lainnya, sehingga dihasilkannya bidang ilmu baru seperti bioteknologi dan psikolinguistik[5].
Daftar Pustaka
Ahmad Tafsir Filsafat Umum, (Bandung, 1990).
Al-Ghazali, Setitik Cahaya Dalam Kegelapan,
Jujun S. Suriasuantrim Filsafah Ilmu, Sebuah Pengembangan Populasi. Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta 1998
Tim Dosen Filsafah Ilmu, Filsafat Ilmu (Yogyakarta, 1996)
Langganan:
Postingan (Atom)