Nah, bicara potensi memang negeri kita tercinta
ini tidak ada duanya tak terkecuali dengan Bojonegoro. Sebagai warga asli
Bojonegoro, atau istilah kerennya cah Jonegoro kita tentunya sangat paham
betapa kota ini sangat kaya akan potensi yang layak untuk kita syukuri dan
kembangkan agar Bojonegoro menjadi kota yang mandiri dengan mengelola
potensinya secara mapan. Ini sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah UU No.
22/1999 bagi kota kita tercinta ini.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu kita
kembangkan, dalam tulisan ini saya menyebut ketiga potensi lokal Bojonegoro
dengan “3M” (Minyak, Menyok dan
Munyuk). Setelah membaca akronim dari 3M ini pasti akan muncul pertanyaan
kenapa ada kata Menyok dan Munyuk?. Untuk Minyak rasanya sudah
jelas ini terkait potensi pertambangan minyak dan gas (Migas) yang ada di
Bojonegoro, yang kedua Menyok ini saya gambarkan sebagai potensi agraris
yang dimiliki Bojonegoro, sedangkan yang terakhir “Munyuk” adalah
sebutan kera dalam bahasa Jawa adalah analogi saya untuk potensi wisata yang
ada di kota Bojonegoro.
Langsung saja kita mulai dengan "M" yang pertama
yaitu potensi Minyak Bojonegoro
Suasana malam di pengeboran Migas Bojonegoro |
Pengelolaan potensi migas Bojonegoro telah
dilakukan oleh perusahaan bertaraf internasional seperti ExonMobil Oil dan Petrochina tetapi
dalam pengelolaan migas ini perusahaan ini harus merangkul perusahaan kota
Bojonegoro sesuai dengan perda konten lokal No 23 Tahun 2011. Dengan ini sudah
kita lihat peningkatan bojonegoro secara ekonomi dari pengelolaan migas. Karenanya
potensi migas ini adalah yang utama dan
mendapatkan perhatian serius sebagai potensi lokal.
"M" yang kedua adalah “Menyok” atau potensi di bidang pertanian, diantara banyaknya potensi pertanian di Bojonegoro yang menjadi sorotan saya untuk ditingkatkan sebagai unggulan potensi lokal adalah:
"M" yang kedua adalah “Menyok” atau potensi di bidang pertanian, diantara banyaknya potensi pertanian di Bojonegoro yang menjadi sorotan saya untuk ditingkatkan sebagai unggulan potensi lokal adalah:
1.
Tembakau
Bapak Bupati Bojonegoro sedang mengamati tanaman Tembakau warga. |
2.
Salak Wedi
Salak Wedi khas Bojonegoro |
Saat ini Salak Wedi baru sebatas dimanfaatkan
dalam bentuk buah segar tanpa olahan, jika ada investor yang mampu mewadahi
pemanfaatan Salak Wedi menjadi produk olahan semacam Jenang Salak atau Manisan
maka potensi buah Slak Wedi ini akan lebih membawa kesejahteraan bagi banyak
pihak.
3.
Belimbing Ringinrejo
Belimbing Ringinrejo potensi agribisnis yang perlu dikembangkan. |
“M” yang terakhir adalah “Munyuk” atau potensi wisata di Bojonegoro. Di kota kita tercinta ini tentunya banyak potensi wisata yang perlu perhatian khusus untuk lebih dioptimalkan. Dalam hal penataan, sarana-prasarana, penambahan fasilitas, dan promosi yang harus digencarkan agar wisata kita tidak kalah dengan daerah tetangga. Potensi wisata Bojonegoro tersebut meliputi:
1.
Wana Wisata dan Lapangan Golf “Tirtawana Dander”
Beberapa fasilitas di Tirtawana Dander masih memerlukan perbaikan agar wisatawan dapat terlayani dengan optimal.
2.
Kayangan Api
Khayangan Api sampai saat ini sudah mengalami banyak perbaikan namun kondisi hutan disekitarnya kini mulai gundul harus mendapat perhatian kita bersama.
3. Waduk Pacal
4.
Bendungan Gerak
5. Kebun Belimbing Desa Ringinrejo
Bendungan Gerak selain dibangun sebagai sarana penampung air untuk irigasi pertanian dan penangkal banjir juga menjadi potensi wisata yang layak untuk dikembangkan.
Kebun Belimbing di Desa Ringinrejo dapat menjadi pilihan untuk sekedar menikmati pemandangan ataupun memborong buah Belimbingnya yang terkenal besar dan manis.
6. Kebun Salak Wedi
Salak Wedi jika di kembangkan menjadi produk olahan nilai jualnya akan lebih tinggi dibanding dijual dalam kondisi buah segar.
7. Sentra kerajinan Meubel Kayu Jati di Desa Sukorejo
Bojonegoro sangat terkenal dengan Kayu Jatinya yang jempolan, di sentra mebel Desa Sukorejo ini akan banyak kita jumpai toko mebel sehingga kita leluasa memilih mebel kayu jati yang pas di kantong dan pas di hati.
8. Tambang Minyak Tradisional di Wonocolo
9. Air terjun di Desa Krondonan Kecamatan Gondang
Belum banyak yang tau kalau di daerah Bojonegoro mempunyai air terjun yang indah, Air Terjun di Desa Krondonan patut menjadi pilihan wisata yang harus dikembangkan keberadaanya.
Dari Sembilan potensi wisata yang saya sebutkan mungkin masih banyak yang belum saya ketahui, dari diantara kesembilan tempat itu, Wana Wisata dan Lapangan Golf “Tirtawana Dander”, Kayangan Api , dan Waduk Pacal adalah tempat wisata yang sejak lama dimiliki Bojonegoro dan harus diutamakan pengoptimalannya. Keberadaanya sudah dikenal khalayak luas dan tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan lokal maupun domestik. Jadi ketiga tempat wisata ini adalah harus lebih ditingkatkan dan dikembangkan lagi dalam perawatan dan pembangunan fasilitasnya.
Bendungan Gerak sebagai tempat rekreasi baru
kota Bojonegoro dan beberapa tempat lain yang belum tergarap secara maksimal
harus lebih di tingkatkan lagi, ini agar warga Bojonegoro tak perlu keluar kota
untuk sekedar menikmati liburan. Selain itu masyarakat sekitar lokasi wisata
akan diuntungkan terlebih bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Bojonegoro.
Peningkatan potensi lokal Bojonegoro selain
dari bidang Minyak, Menyok dan Munyuknya juga harus diimbangi
dengan peningkatan mutu sumber daya manusianya. Sebab keterlibatan SDM lokal
Bojonegoro dalam pengembangan potensi lokal sumber daya alam ini akan menjadi
perpaduan yang kuat menuju Bojonegoro menjadi lumbung pangan dan energi
nasional. Di usianya ke 336, semoga Bojonegoro terus berbenah dan tidak pernah
berhenti berkarya megangkat potensi lokal yang memang patut kita banggakan, agar impian Bojonegoro sebagai lumbung pangan dan energi nasional dapat kita wujudkan.