Persibo Mau dibawa Kemana?....
Sore ini persibo berlaga
Yuk kawan kita dukung Angling Dharma
Teriakan sorak dukungan
Kibarkan Bendera dukung Persibo
……….
Lagu Dukung Persibo mungkin sudah tidak asing lagi bagi para Suporter Persibo yang biasa disebut Boromania, Lagu yang selalu didengungkan diacara-acara yang dihelat manajemen Persibo.
Perjalanan Persibo Klub kenamaan asal Kota Bojonegoro yang mendapatkan julukan Laskar Angling Darma ini memang patut dibanggakan prestasinya di kancah sepak bola tanah air tak dapat kita pungkiri tim besutan pelatih Sartono Anwar ini sukses menjadi juara pertama di laga Difisi Utama Liga Indonesia 2010, dan melenggang di pertarungan di LSI (Liga Super Indonesia) musim kompetisi 2010-2011 usai mengalahkan Persiram Raja Ampat 1-0, Kamis, 27 Mei 2010, semakin mengharumkan nama Laskar Angling Dharma.
Dengan prestasi yang begitu menjulang tentunya menimbulkan harapan dari banyak pihak terkait keberhasilan mereka, dan bagimana dari semua pihak berada dalam satu tekat unuk mendukung langkah persibo di laga ISL, dari itu diharapkan nantinya muncul kejutan-kejutan prestasi yang ditorehkan oleh tim Persibo Bojonegoro dengan Aris Tuansyah sebagai Kapten diharapkan meraih sukses dilaga ini.
Persibo Bojonegoro mendapatkan alokasi anggaran dalam APBD 2011, sebesar Rp. 6 miliar yang disalurkan melalui KONI setempat. Ini mengingat kebutuhan Persibo untuk laga LSI musim ini mencapai Rp. 14 miliar seperti yang dituturkan bapak Taufik Risnandar Manajer Persibo Bojonegoro.
Kesulitan membayar gaji pemain dan oprasional seolah merupakan masalah kompleks yang dihadapi menejemen Persibo. Untuk bulan nopember dan desember diperlukan dana sebesat Rp. 2 miliar.
Memang masalah anggaran ini masih menjadi masalah komplek bagi kebanyakan klub di Indonesia khususnya yang brermain di laga LSI, sebut saja Arema yang tahun lalu menjuarai di LSI musim kompetisi 2009/2010 juga merasakan krisis finansial sepertihalnya persibo.
Berita terpuruknya Tim yang berjuluk Singo Edan sudah diketahui publik kondisi klub yang kini diasuk Miroslav Janu itu. Sejak per 1 November 2010, Arema sudah diterpa krisis finansial hingga senilai Rp 7,1 miliar, hingga kesulitan untuk membayar gaji pemainnya.
Sungguh ironis memang, kendala finansial masih menjadi momok manajemen klub sepak bola di Negeri ini, Ini karena masih bergantung pada dana suntikan dari APBD dan tidak bisa mandiri secara Finansial..
Sejak ISL bergulir, klub diharapkan bisa mandiri secara finansial sehingga tidak lagi tergantung kepada dana APBD. Namun kenyataannya, masih banyak klub yang tergantung kepada uang rakyat. Praktis hanya tiga klub saja yang bisa mandiri yakni Persib Bandung, Pelita Jaya, dan Arema Indonesia.
Krisis Finansial Persibo Saat Ini
Kebutuhan persibo untuk laga ISL sebesar Rp. 14 miliar membuat menejemen persibo kebingungan untuk memenuhi tuntutan tersebut. Hal ini dikeluhakn karena krisis finansial yang dialami persibo.
Belum lagi manajemen persibo masih belum membayarkan gaji pemain untuk bulan nopember dan desember. Manajemen Persibo juga telah mengadakan dialog pada selasa (31/11) membahas yang salah satunya mengenai keterlambatan gaji “kondisi sekarang memang sangat sulit” kata Letkol Inf Taufik Risnendar.(Radar Bojonegoro 2/12)..
Sulitnya manajemen Persibo menutupi biaya oprasional mengharuskan untuk meminjam pada pihak ketiga. Tapi kali ini pihak manajemen kesulitan untuk mendapat dana pinjaman dari pihak ketiga.
Sebelum ini, pinjaman Persibo kepada pihak ketiga sudah mencapai Rp2 miliar lebih. dalam kondisi normal keuangan yang harus dikeluarkan Persibo awal desember ini mencapai Rp4 miliar lebih, untuk membayar gaji pemain dan membayar utang kepada pihak ketiga.
Meminjam kepada pihak ketiga, sudah sulit, sehingga satu-satunya harapan dengan mencairkan anggaran APBD yang masih tersisa sebesar Rp2,3 miliar.
Itupun pencariannya masih membutuhkan proses lama dan masih belum mencukupi untuk membayar gaji pemain ditambah membayar hutang.
Sebenarnya ada harapan dana yang bisa digunakan yaitu dari APBD yang disalurkan melalui KONI setempat, tapi karena dana ini baru bisa cair pada mei 2011 dan keuangan persibo sudah minus Rp. 3 miliar ditambah gaji pemain yang nunggak Rp. 2 miliar jadi ini belum bisa menjadi solusi krisis finansial Persibo.
Persibo haruskah ke LPI ?
Keadaan finansial persibo yang kurang sehat, membuat manajemen berfikir ulang untuk mengikuti laga LPI (Liga Primer Indonesia) dan meninggalkan Superliga 2010/2011.
Namun semua itu masih sebatas wacana dan masih dipertimbangkan oleh manajemen yang mengaku terus berkonsultasi dengan Pemkab Bojonegoro, DPRD maupun elemen supporter Boromania. Manajer Persibo Bojonegoro, Taufiq Risnendar menjelaskan, jika pihaknya belum mengiyakan bergabung dengan LPI hingga sejauh ini.
Tapi lagi – lagi kondisi finansial Persibo yang demikian parah membuat pihaknya berfikir ulang apakah akan gabung dengan LPI atau menetap di LSI.
Solusi krisis finansial Persibo
Banyak Klub yang berangagapan keluar dari Superliga dan melenggang di laga LPI menjadi solusi krisis finansial, tidak hanya di Persibo tapi ini juga menjadi pilihan untuk keluar dari krisis finansial.
tapi untuk Persibo setelah perjuangan yang tidak mudah untuk berada di laga LSI, saya rasa akan sangat mengecewakan banyak pihak.
Tapi juga harus dimengerti bila keadaan keuangan dirasa sudah tidak memungkinkan untuk meneruskan laga di ISL mungkin keputusan berpindah ke LPI akan menjadi solusi terbai untuk tim laskar Angling Dharma.
Oleh : Agung Budiono
e-mail :aancung_budi@ymail.com
*(member Sekolah Menulis SEC (SMS))
Rabu, 01 Desember 2010
Langganan:
Postingan (Atom)